Senin, 21 Maret 2011

CARA MEMBUAT 1 TON KOMPOS / BOKASI DENGAN M-8

Bahan :
Pupuk kandang 700 kg
Dedak 100 kg
Sekam 300 kg
Gula 1/4 atau Molase 1/2 liter
Dekompuser M-8  1 liter
Air secukupnya (kadar air 30 - 40 %)

Cara Pembuatan :
Larutkan Dekompuser M-8 dan gula ke dalam air.
Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.

Siramkan larutan Dekompuser M-8 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan segar.
Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-5 hari.
Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50 oC, bukalah karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukkan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
Setelah 3- 5 hari, BOKASHI telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Bokashi  Siap Diupukkan

Sabtu, 19 Maret 2011

PRODUK ORGANIK CAIR M-8

  1. Pupuk Organik Cair M-8 (POC M-8)
  2. Decompuser M-8
  3. Penghalau Hama Organik  M-8 (PAMOR M-8)
  4. Penggemuk Ternak organik Cair M-8 (PTOC M-8)
  5. Penetralisir Limbah organik Cair M-8 (PLOC M-8)

Penggemuk Ternak Organik Cair M-8


M-8 Penggemuk Ternak adalah kultur campuran dari mikroorganisme baik dan menguntungkan yang terdiri dari bakteri lactobacillus sp , bakteri penghasil asam laktat, ragi jamur pengurai selulosa dan bakteri pelarut fosfat ditambah dengan ekstrak tumbuh-tumbuhan.

M-8 PenggemukTernak diaplikasikan pada ternak sebagai vitamin tambahan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikro organisme yang sangat berman-faat didalam saluran pencernaan Untuk memperbaiki aktivitas pencernaan, meningkatkan kesehatan dan produktivitas dan menekan bakteri jahat (patogen), mengurangi bau kotoran dan bahkan menghilangkan bau pada kandang ternak <hide

Manfaat dan Keuntungan :
Menyehatkan ternak besar dan unggas, sehingga tidak mudah sakit.
Meningkatkan nafsu makan tenak
Meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak
Mengurangi stress bau pada ternak
Mengurangi polusi bau pada kandang dan lingkungan sekitarnya text>
Cara pemakaian :

A. Campurkan 1 tutup botol M-8 Penggemuk Ternak kedalam 1 liter air berikan untuk air minum ternak setiap hari.

B. Pakan ternak

1. Pakan Basah
larutkan 5 tutup botol M-8 Penggemuk Ternak kedalam ember volume 10 liter yang sudah di beri pakan basah .
2. Pakan Kering
campurkan 1 tutup botol M-8 Penggemuk Ternak kedalam 1 liter air campurkan ke 10 kg pakan kering tersebut.
3. Pakan Alternatif
Pakan Organik Sehat dan Hemat untuk pakan sapi dan sejenisnya.

C. Untuk Bau Kandang , Air Mandi Ternak , Dan Kotoran Ternak

1. Untuk mengurangi bau : campurkan 1 – 2 tutup botol M-8 Penggemuk Ternak ke dalam 1 liter air , semprotkan pada lantai , dinding dan saluran kotoran setiap seminggu sekali.
2. Sebagai air pencuci ternak besar ( sapi kuda dll ): Campurkan 1- 2 tutup botol lactogrand ke dalam 1 liter air .</ sembunyikan>

PAMOR M-8 / Penghalau Hama Organik

M-8 Pamor adalah suatu cairan yang di ramu dari bahan – bahan herbal alami sehingga ramah lingkungan di pergunakan untuk mengusir hama dari lahan pertanian tersebut , bukan mematikan hama , jadi tidak berbahaya untuk makhluk hidup termasuk manusia .
Manfaat :
Lebih ekonomis dan praktis di pergunakanya
Tidak berbahaya bagi makhluk hidup
Tidak meninggalkan residu
Menghasilkan Kualitas hasil yang sehat
Aturan pakai :

Kocok dahulu
Pencegahan hama
Semprot setiap 7 -14 hari sekali , dosis pemakaian campurkan 3-4 cc M8 PAMOR dalam 1 liter air .

Jika Terjadi Serangan Hama :
Campurkan 5-10 cc M8 PAMOR ke dalam 1 liter air , semprotkan ke seluruh bagian tanaman terutama yang di serang hama . penyemprotan diulang setiap 7-10 hari sampai serangga hilang

M8 PAMOR penghalau hama organik Hama mampu menghalau serangan dari: Keong mas, Lalat buah, Tikus, Belalang, Jangkrik, Wereng, Aphis, Trips, Ulat Belatung, Kutu, Kepik, dan sebagainya.

M-8 Penetralisir Limbah Organik Cair M-8

Produk Perawatan Lingkungan dan Rumah Tangga
M8 penetlalisir limbah dan toilet/wc berwujud cairan ,berwarna kecoklatan dengan aroma sedap yang didalamnya berisikan berbagai jenis bakteri menunguntungkan yang mempunyai kemampuan seimbang dengan mekanisme kerjanya saling menunjang

Komposisi :

Aquades ,Ekstrak tumbuh tumbuh - tumbuhan .Mikroorganisme yang menguntungkan ( Lactobacillus sp., Actinomycetes sp., Streptomycetes sp., Rhizobium sp.,
Acetobacter sp., Ectomycariza , Mould , Yeast )
Manfaat :
Memepercepat proses dekomposisi
Menghilangkan bau limabh dan wc
Menekan bakteri patogen
Penggunaanya lebih efesien dan lebih ekonomis
Menghilangkan bau limbah)

Cara penggunaanya :

Kocok terlebih dahulu

1. Untuk menghilangkan permasalahan pada wc /toilet campurkan 1 botol tutup M-8 Penetralisir Limbah organik (+/- 10 cc) dengan 1 liter air seminggu sekali (sebaiknya di lakukan pada malam hari )

2. Untuk menghilangkan bau busuk bangkai atau bau di tempat sampah , selokan air ,sampah sayuran campurkan 1 botol tutup M-8 Penetralisir Limbah organik (+/- 10 cc) dengan 1 liter air siramkan pada sumber bau tersebut

Sabtu, 12 Maret 2011

Harga Produk Organik Cair M-8

Nama Barang

Pupuk Orgaik Cair M-8
Decompuser M-8
Penghalau Hama Organik Cair M-8
Penggemuk Ternak Organik Cair M-8 Penetralisir Limbah Organik cair M-8
Harga :  

Rp. 50.000,- /. Botol 
Rp. 50.000,- /. Botol 
Rp. 50.000,- /. Botol 
Rp. 50.000,- /. Botol 
    Rp. 50.000,- /. Botol     

Harga Berlaku Mulai Tanggal 1/1/2011

Jumat, 11 Maret 2011

Pupuk Organik Atasi Degradasi Kesuburan di Alam Kita

Mengingat saat ini lebih  dari 60% lahan sawah di pulau Jawa telah mengalami degradasi kesuburan tanah (fisika, kimia dan biologi) yang diindikasikan oleh rendahnya kandungan bahan organik (dibawah 1%). Dampak dari rendahnya kandungan bahan organik (BO) ini antara lain tanah menjadi keras dan liat sehingga sulit diolah, respon terhadap pemupukan rendah, tidak responsif terhadap unsur hara tertentu, tanah menjadi masam, penggunaan air irigasi menjadi tidak efisien serta produktivitas tanaman cenderung rendah dan semakin sulit untuk ditingkatkan.

Hal ini disebabkan karena cara-cara pengelolaan lahan sawah dan ladang yang kurang tepat, sehingga tanah semakin tandus sementara pemberian pupuk buatan yang terus menerus, bahan organik yang berupa jerami padi tidak dikembalikan ke lahan, tetapi dibuang/ untuk makanan ternak, sehingga mengakibatkan lahan menjadi miskin akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman serta memburuknya sifat fisik lahan.

Kondisi ini diperparah dengan pemakaian pestisida yang cenderung berlebihan dan tidak terkontrol, sehingga mengakibatkan keseimbangan alam terganggu, musuh alami hama menjadi punah akibatnya hama dan penyakit tanaman semakin tumbuh dan berkembang dengan pesat. Dampak lain yang tidak pernah disadari adanya residu pestisida pada hasil panen yang terus kita konsumsi.

Bahan kimia kini sudah over digunakan untuk keperluan pertanian, sehingga kondisi tanah petani yang digunakan bercocok tanam tak bertambah subur, tapi malah sebaliknya, tandus dan gersang. Pupuk dan racun kimia saat ini sudah mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup ( Bunuh Diri Secara Perlahan ). Tak hanya manusia saja yang kena imbasnya, tapi makhluk hidup yang lain juga kena getahnya.

Hasil uji coba pupuk kimia dan pupuk organik, ternyata manfaatnya lebih banyak pupuk organik. Biaya produksinya lebih murah dibanding pupuk kimia, penggunaanmya lebih sederhana, harganya pun terjangkau bahkan cenderung gratis. Dan yang terpenting, pupuk organik dapat menjaga unsur hara di dalam tanah, sehingga terdapat keseimbangan.
Berdasarkan hal tersebut makin berkembang alasan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan agar pembuatan pabrik-pabrik pupuk di dunia dikurangi atau dihentikan sama sekali agar manusia bisa terhindar dari malapetaka polusi. Upaya pembudidayaan tanaman dengan pertanian organik merupakan usaha untuk dapat mendapatkan bahan makanan tanpa penggunaan pupuk anorganik. Dengan sitem ini diharapkan tanaman dapat hidup tanpa ada masukan dari luar, sehingga dalam kehidupan tanaman terdapat suatu siklus hidup yang tertutup.

Pupuk Organik
Secara umum, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik yang dihancurkan dalam proses fermentasi. Sumber bahan baku organik ini dapat diperoleh dari bermacam-macam sumber seperti : kotoran ternak, sampah kota/ pasar, sampah rumah tangga non sintetis dan limbah-limbah pabrik makanan/minuman. Umumnya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan ini dikenal dengan nama pupuk kompos. Bagaimana Caranya ? Klik disini 

Biasanya untuk membuat pupuk kompos ini, ditambahkan inokulum mikroba yang membantu mempercepat proses penghancuran (dekomposisi). Sebetulnya tanpa dibantupun, alam dengan sendirinya akan mendekomposisi bahan-bahan organik tersebut dengan bakteri yang ada di alam, beserta bantuan organisme renik lainnya.

Pupuk kompos mempunyai tingkat ikatan antar bahan yang sangat buruk jika kita bandingkan misalnya dengan tanah (liat). Gumpalan tanah yang tidak mengandung humus, sangatlah padat dan mudah sekali mengeras. Padahal dalam proses tumbuhnya, tumbuhan memerlukan tempat berpijak yang kokoh dan gembur. Di samping menyerap air dari dalam tanah, akar tanaman juga melakukan proses bernapas atau respirasi sama halnya dengan kita. Maka jika tanah tempat tumbuh tersebut adalah tanah yang keras dan mempunyai tingkat kepadatan tinggi, tidak terdapat celah yang menjadi tempat sirkulasi udara. Dengan diberikannya pupuk kompos di lahan pertanian, maka kompos akan bercampur dengan tanah untuk membentuk lapisan yang dikenal dengan humus, yaitu lapisan permukaan tanah yang kaya akan bahan organik. Struktur tanah akan menjadi gembur dan tidak bergumpal. Dalam tanah yang gembur, banyak terdapat celah yang dapat ditembus udara yang berarti sirkulasi udara di tanah menjadi lancar.

Ada satu hal lagi peran penting pupuk kompos yang belum begitu disadari oleh banyak orang. Di samping sebagai penggembur tanah, pupuk kompos juga sebagai media tempat hidup sejumlah besar bakteri (bioreaktor). Tanaman pada dasarnya menyerap makanan dari dalam tanah dalam bentuk ion-ion. Sebenarnya di dalam tanah sendiri (juga di dalam bahan organik lain) terdapat banyak unsur makanan yang diperlukan tanaman. Tetapi unsur makanan tersebut biasanya masih terikat dalam bentuk senyawa kompleks yang tidak dapat diserap langsung oleh tanaman. Senyawa kompleks tersebut harus diurai lagi agar pecah menjadi ion-ion yang dapat diserap oleh tanaman. Banyak bakteri yang hidup di dalam tanah dapat melakukan proses pemecahan senyawa kompleks tersebut dan mengubahnya menjadi ion-ion atau unsur makanan yang siap disantap oleh tanaman.

Mikroba tanah melakukan proses makan atas bahan organik dan bahan asli alam (seperti batu-batuan mineral) dalam aktivitas hidupnya. Ketika bahan organik dan bahan asli alam dimakan oleh bakteri, struktur senyawa kompleksnya pecah menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana atau dalam bentuk ion yang dapat diserap oleh tanaman.

Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yang dihasilkan oleh mikroba adalah enzim-enzim dan hormon serta vitamin sebagai hasil sekresi dalam proses metabolisme di dalam tubuhnya.. Juga banyak penyakit tanaman yang bisa ditekan karena keberadaan mikroba di dalam tanah. Sebenarnya masih ada lagi peran mikro fauna (binatang-binatang kecil) yang juga berperan aktif dalam kesuburan tanah. Jadi pada dasarnya, di lahan pertanian, di samping harus ada tanah tempat tumbuhan menancapkan akarnya, diperlukan juga koloni kehidupan mikroorganisme di dalam tanah.

Tanah sangat kaya akan keragaman mikroorganisme, seperti bakteri, aktinomicetes, fungi, protozoa, alga, dan virus. Tanah pertanian yang subur mengandung
lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah
tergantung pada aktivitas mikroba tersebut. Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara. Organisme tanah mengubah bahan tanaman yang sudah mati menjadi nutrisi yang berharga.

Kompos sebagai pupuk utama dalam pertanian organik akan memberikan kontribusi yang jelas terhadap kesuburan, kegemburan tanah dan mensuplai jutaan mikroba ‘baik’ ke dalam tanah. Kompos juga akan memasukkan beberapa vitamin, hormon dan beberapa senyawa penting untuk kesuburan tanaman. Peran ini tidak kita dapatkan dari pupuk sintetis yang petani beli dari kios obat pertanian.

Masalah
Hal paling utama yang menjadi keengganan petani menggunakan pupuk kompos adalah masalah jumlahnya. Akan diperlukan jumlah pupuk kandang yang cukup banyak untuk mendapatkan nilai nutrisi yang mencukupi suatu luasan tertentu lahan pertanian. Sebagai contoh, petani sayur membutuhkan pupuk kandang sejumlah 5 sampai 7 ton per hektarnya untuk satu kali musim tanam (kira-kira 3 bulan). Dan ini akan diperlukan lagi sejumlah volume yang sama atau berkurang sedikit pada musim tanam selanjutnya. Demikian juga untuk lahan sawah dengan sistem ‘SRI’, minimal dibutuhkan 8 ton per hektar untuk satu musim tanam. Suatu volume yang cukup besar.

Kendala yang kemudian timbul adalah mengenai penyediaan bahannya, jumlah tenaga kerja yang menangani proses pemupukan, transportasi pupuk tersebut dari kandang (atau tempat pengepulan) sampai ke lahan pertanian dan timbulnya gulma pada lahan pertanian yang diakibatkan oleh terbawanya biji-bijian di dalam pupuk kandang tersebut. Hal ini menyebabkan biaya perawatan tanaman menjadi mahal yang ujung-ujungnya akan meningkatkan biaya produksi pertanian.

Besarnya volume pupuk kandang yang dibutuhkan untuk pemupukan, dikarenakan jumlah nutrisi yang terkandung di dalamnya (garam-garam mineral) terhitung kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan tanaman.

Sebenarnya dengan kemajuan teknologi pertanian dan bioteknologi, sekarang ini sudah bisa dibuat pupuk kandang yang efisien. Di Pusat Penelitian Bioteknologi ITB, saat ini  telah diemukan formula mikroorganisme yang mampu mempercepat sekaligus meningkatkan kualitas kompos dengan biaya murah dan waktu yang cepat. Dengan bantuan formula mikroorganisme ini proses fermentasi dan pengayaan unsur-unsur hara, efisiensi pupuk kandang dapat ditingkatkan. Sebagai hasilnya, penggunaannya tidak lagi harus dalam volume yang cukup besar. Dan yang lebih mengembirakan lagi, harga pupuk tersebut dapat ditekan pada tingkat harga yang terjangkau oleh petani.
Cara Murah Buat Pupuk Organik 

Pupuk tersebut dapat diaplikasikan dengan dosis yang tidak jauh berbeda  dengan pupuk kimia, dengan kelebihan-kelebihan pupuk organik yang tidak dapat diperoleh kalau menggunakan pupuk kimia.

Pada dasarnya penggunaan pupuk organik adalah suatu solusi tepat untuk mengatasi kejenuhan tanah. Hal lebih penting adalah petani tidak akan bergantung lagi dengan keberadaan dan harga pupuk kimia yang seringkali raib dari pasaran dan dengan harga yang terus merangkak naik. Kemandirian petani akan pupuk dapat menyelamatkan petani dari lilitan hutang dan jeratan ijon atau lintah darat yang keberadaanya makin marak. Kemandirian petani mutlak harus dibangun untuk mencapai kesejahteraan petani di pedesaan yang hakiki.
(Team Organik M-8 Blitar) 

Kamis, 10 Maret 2011

Apa Itu Pertanian Organik?

 Alam mengajari kebajikan bagi umat manusia. Alam merupakan suatu kesatuan, terdiri dari banyak bagian, seperti organisme dengan organ-organnya. Semua bagian berjalan dalam harmoni, saling melayani dan berbagi. Tiap organ memiliki peran masing-masing, saling melengkapi dan memberikan sinergi untuk menghasilkan keseimbangan secara optimal, dan berkelanjutan. Setiap komponen tidak berpikir dan beraksi hanya demi ‘aku’, tetapi untuk ‘kita’: keseluruhan alam. Demikian halnya Alam, melindungi dan mengayomi bagian-bagiannya secara harmonis. Itulah organis, tidak egois.

Pertanian organik (PO) juga tunduk pada prinsip diatas, pada hukum alam. Segala yang ada di alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi, melayani dan menghidupi untuk semua. Dalam alam ada keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Maka, PO pun menghargai keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Berjuta tahun alam membuktikan prinsipnya, tak ada eksploitasi selain optimalisasi pemanfaatan. Demikian halnya PO, tidak untuk memaksimalkan hasil, tidak berlebih; tetapi cukup untuk semua makhluk dan berkesinambungan. Inilah filosofi mendasar PO.

Perkembangan Pertanian Organik
Praktek pertanian yang menggunakan bibit unggul yang dihasilkan oleh perusahaan benih, bahan-bahan kimia buatan pabrik (agrokimia) —baik untuk pemupukan lahan dan pengendalian hama— awalnya dirasakan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian. Namun, setelah beberapa dekade, praktek tersebut menimbulkan permasalahan khususnya terhadap kerusakan ekosistem lahan pertanian dan kesehatan petani itu sendiri.

Penurunan hasil pertanian yang dibarengi dengan meningkatnya daya tahan hama dan penyakit tanaman, disebabkan karena fauna tanah yang bermanfaat bagi tanaman semakin berkurang dan mikroorganisme yang berguna bagi kesuburan tanah pun nyaris hilang akibat pemakaian input agrokimia yang berlebihan. Bahkan, hama dan penyakit tanaman bukannya menurun, tapi justru semakin kebal terhadap bahan-bahan kimia tersebut. Sehingga, petani memerlukan dosis yang lebih tinggi lagi untuk membasminya. Ini artinya, petani tidak saja menebar racun untuk membasmi hama dan penyakit, tetapi juga meracuni dirinya sendiri.

Perhatian masyarakat dunia terhadap persoalan pertanian, kesehatan dan lingkungan global dalam dasawarsa terakhir ini semakin meningkat. Kepedulian tersebut dilanjutkan dengan usaha-usaha yang konkrit untuk menghasilkan pangan tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumber daya tanah, air, dan udara serta aman bagi kesehatan manusia. Salah satu usaha yang dirintis adalah dengan pengembangan PO yang akrab lingkungan dan menghasilkan pangan yang sehat, bebas dari residu obat-obatan dan zat-zat kimia yang mematikan.

Sebenarnya, PO ini sudah menjadi kearifan/pengetahuan tradisional yang membudaya di kalangan petani di Indonesia. Namun, teknologi pertanian organik ini mulai ditinggalkan oleh petani ketika teknologi intensifikasi yang mengandalkan bahan agrokimia diterapkan di bidang pertanian. Sejak saat itu, petani menjadi target asupan agrokimia dan tergantung dari pihak luar. Setelah muncul persoalan dampak lingkungan akibat penggunaan bahan kimia di bidang pertanian, teknologi PO yang akrab lingkungan dan menghasilkan pangan yang sehat mulai diperhatikan lagi. (Sutanto, 2002).

Apa dan Bagaimana Budidaya PO ?
PO merupakan pertanian yang selaras dengan alam, menghayati dan menghargai prinsip-prinsip yang bekerja di alam yang telah menghidupi segala mahluk hidup berjuta-juta tahun lamanya. PO merupakan proses budidaya pertanian yang menyelaraskan pada keseimbangan ekologi, keanekaragaman varietas, serta keharmonian dengan iklim dan lingkungan sekitar. Dalam prakteknya, budidaya PO menggunakan semaksimal mungkin bahan-bahan alami yang terdapat di alam sekitarnya, dan tidak menggunakan asupan agrokimia (bahan kimia sintetis untuk pertanian). Lebih jauh, karena PO berusaha ‘meniru’ alam, maka pemakaian benih atau asupan yang mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetika (GMO/Genetically Modified Organism) juga dihindari.

Kerapkali PO hanya dipahami secara teknis bertani yang menolak asupan kimiawi atau sebagai budidaya pertanian yang anti modernisasi atau disamakan dengan pertanian tradisional. Pemahaman ini sungguh kurang tepat. PO bukan sekedar teknik atau metode bertani, melainkan juga cara pandang, sistem nilai, sikap dan keyakinan hidup. PO memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling tergantung dan menghidupi, dimana manusia juga adalah bagian di dalamnya. Sistem nilai PO mendasarkan pada prinsip-prinsip hukum alam. PO juga mengajak petani dan manusia umumnya untuk arif dan kreatif dalam mengelola alam yang tercermin dalam sikap dan keyakinannya. PO juga tidak menolak penggunaan teknologi modern di dalam praktek budidayanya, sejauh teknologi modern tersebut selaras dengan prinsip PO, yaitu keberlanjutan, penghargaan pada alam, keseimbangan ekosistem, keanekaragaman varietas, kemandirian dan kekhasan lokal. Maka, baik kearifan tradisional dan teknologi modern yang tunduk pada prinsip alam, keduanya mendapat tempat dalam PO.

Gerakan PO mencoba menghimpun seluruh usaha petani dan pelaku lain, yang secara serius dan bertanggungjawab menghindarkan asupan dari luar yang meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang sehat. Mereka juga berusaha menghasilkan produksi tanaman yang berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah dan menggunakan sumberdaya alami seperti mendaur ulang limbah pertanian.

Beberapa Produk yang mendukung system pertanian ini adalah :

Pupuk Organik Cair M-8    Decompuser M-8 Penghalau Hama Organik Cair M-8 

Budidaya PO, juga mendorong kemandirian dan solidaritas di antara petani sebagai produsen. Mandiri untuk tidak tergantung pada perusahaan-perusahaan besar penyedia pupuk dan bahan agrokimia serta perusahaan bibit. Solidaritas untuk berdaulat dan berorganisasi demi mencapai kesejahteraan, pemenuhan hak dan keadilan sosial bagi petani.
                                          Dikutip dari pertanianorganik.wordpress.com





KEMBALI KE KONSEP ALAMI DENGAN PERTANIAN ORGANIK FARMING SYSTEM

Pada dasarnya pembangunan pertanian dinegeri ini dihadapkan pada sejumlah kendala dan masalah yang harus segera dipecahkan, yaitu antara lain:
1) Keterbatasan dan penurunan kapasitas sumberdaya pertanian, 
2) Lemahnya sistem alih teknologi dan kurang tepatnya sasaran, 
3) Terbatasnya akses terhadap layanan usaha terutama permodalan, 
4) Panjangnya rantai tataniagaan dan belum adilnya sistem pemasaran, 
5) Rendahnya kualitas, mentalitas, dan keterampilan sumberdaya petani, 
6) Lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani, 
7) Lemahnya koordinasi antar lembaga terkait dan birokrasi, dan 
8) Belum berpihaknya kebijakan ekonomi makro kepada petani. 
Namun, terlepas dari kendala dan masalah di atas, sektor pertanian tetap menjadi tumpuan harapan tidak hanya dalam upaya menjaga ketahanan pangan, tetapi juga dalam penyediaan kesempatan kerja, sumber pendapatan, penyumbang devisa dan pertumbuhan ekonomi nasional. Devisa dari sektor pertanian dan usaha lain berbasis pertanian diharapkan meningkat dari sekitar 7,8 milyar US$ ditahun 2008 menjadi 13 milyar US$ akhir tahun 2010.

Pertanian organik, Itulah solusi tepat yang harus kita kerjakan untuk memecahkan masalah ini. Paradigma pertanian kita harus kita ubah secara radikal. Kita harus kembali pada konsep pertanian alami. Khususnya mengenai penggunaan pupuk dan pembasmi hama dan penyakit. Penggunaan pestisida, herbisida dan fungisida harus diminialisasi sampai ke tingkat mendekati nol. Penggunaan pupuk kita kembalikan lagi pada penggunaan pupuk kandang atau kompos dan pupuk hijau.

Pertanian organik merupakan sistem manajemen produksi yang holistik yang mendukung dan meningkatkan kesehatan ekosistem, termasuk siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Sedangkan IFOAM menjelaskan bahwa pertanian organik merupakan suatu pendekatan sistem yang utuh berdasarkan satu perangkat proses yang menghasilkan ekosistem yang berkelanjutan (sustainable), pangan yang aman, gizi yang baik, kesejahteraan hewan dan keadilan sosial.

Dengan demikian, pertanian organik lebih dari sekedar sistem produksi yang memasukkan atau mengeluarkan input tertentu, namun juga merupakan satu filosofi dengan tujuan mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas dari komunitas yang saling berketergantungan dari kehidupan tanah, tanaman, hewan dan orang.

Prinsip Pertanian Organik
Sistem pertanian organik ini berpijak pada kesuburan tanah sebagai kunci keberhasilan produksi dengan memperhatikan kemampuan alami dari tanah, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan kualitas yang baik bagi hasil pertanian maupun lingkungan.  Untuk mendukung hal tsb  saat ini telah ada produk sarana produksi pertanian yang murah dan berkwalitas ya'ni Decompuser M-8 dari PT Garda Wahana Perkasa Surabaya Indonesia

Menurut IFOAM (International Federation of Organik Agriculture Movements), tujuan yang hendak dicapai dengan penggunaan sistem pertanian organik adalah: Menghasilkan bahan pangan dengan kualitas nutrisi tinggi serta dalam jumlah cukup, melaksanakan interaksi efektif dengan sistem dan daur alamiah yang mendukung semua bentuk kehidupan yang ada, mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usaha tani dengan mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna, tanah, tanaman serta hewan, memelihara serta meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan, menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber terbarui yang berasal dari sistem usaha tani itu sendiri, memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didaur ulang baik di dalam maupun di luar usaha tani, menciptakan keadaan yang memungkinkan ternak hidup sesuai dengan perilakunya yang hakiki, membatasi terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh kegiatan pertanian, mempertahankan keanekaragaman hayati termasuk pelestarian habitat tanaman dan hewan, memberikan jaminan yang semakin baik bagi para produsen pertanian (terutama petani) dengan kehidupan yang lebih sesuai dengan hak asasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar serta memperoleh penghasilan dan kepuasan kerja, termasuk lingkungan kerja yang aman dan sehat, dan mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari kegiatan usaha tani terhadap kondisi fisik dan sosial.
Pada prinsipnya pertanian organik bersahabat dan selaras dengan lingkungan.

Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan senyawa sintetik baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida. Meskipun pertanian organik tidak hanya sesempit itu pengertiannya. Pertanian organik bukan sekedar teknik atau metode bertani, melaikan juga cara pandang, sistem nilai, sikap dan keyakinan hidup.

Prinsip utama dalam sistem pertanian organik adalah lahan untuk budi daya organik harus bebas cemaran bahan agrokimia dari pupuk dan pestisida. Lahan dapat berupa lahan pertanian yang baru dibuka atau lahan pertanian intensif yang telah dikonversi menjadi lahan pertanian organik. Lama masa konversi bergantung pada sejarah penggunaan lahan, pupuk, pestisida, dan jenis tanaman.

Hal lain adalah menghindari benih/bibit hasil rekayasa genetik atau genetically modified organism (GMO). Sebaiknya benih berasal dari kebun pertanian organik. Menghindari penggunaan pupuk kimia sintetis dan zat pengatur tumbuh. Peningkatan kesuburan tanah dilakukan melalui penambahan pupuk organik, sisa tanaman, pupuk alam, dan rotasi dengan tanaman legum.

Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian hama, penyakit, dan gulma dilakukan dengan cara manual, biopestisida, agen hayati, dan rotasi tanaman. Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis pada pakan ternak dan secara tidak langsung pada pupuk kandang. Penanganan pascapanen dan pengawetan bahan pangan menggunakan cara-cara yang alami.

Dilarangnya penggunaan bahan kimia sintetik dalam pertanian organik merupakan salah satu kendala yang cukup berat bagi petani, selain mengubah budaya yang sudah berkembang 35 tahun terakhir ini pertanian organik membuat produksi menurun jika perlakuannya kurang tepat.

Budaya instan yang terbentuk ketika dengan mudahnya petani mendapatkan dan menerapkan bahan kimia sintetik di lapangan sangat sulit dirubah. Kesulitan ini didapatkan ketika petani dianjurkan harus membuat kompos terlebih dahulu atau membuat ramuan racun hama yang dibuat dari tanaman obat.

Pupuk Organik
Peningkatan mutu intensifikasi selama tiga dasawarsa terakhir, telah melahirkan petani yang mempunyai ketergantungan pada pupuk yang menyebabkan terjadinya kejenuhan produksi pada daerah-daerah intensifikasi padi misalnya. Keadaan ini selain menimbulkan pemborosan juga menimbulkan berbagai dampak negatif khususnya pencemaran lingkungan. Oleh karena itu perlu upaya perbaikan agar penggunaan pupuk dapat dilakukan seefisien mungkin dan ramah lingkungan. seperti yang telah beredar saat ini yaitu Pupuk Organik Cair M-8 

Selain itu, pemberian nitrogen berlebih disamping menurunkan efisiensi pupuk lainnya, juga dapat memberikan dampak negatif, diantaranya meningkatkan gangguan hama dan penyakit akibat nutrisi yang tidak seimbang. Oleh karena itu, perlu upaya perbaikan guna mengatasi masalah tersebut, sehingga kaidah penggunaan sumber daya secara efisien dan aman lingkungan dapat diterapkan.

Beberapa penelitian yang menyangkut efisiensi penggunaan pupuk sangat mendukung upaya penghematan penggunaan pupuk kimia. Upaya tersebut dilakukan melalui pendekatan peningkatan daya dukung tanah dan/atau peningkatan efisiensi produk pupuk dengan menggunakan mikroorganisme. Penggunaan mikroorganisme pada pembuatan pupuk organik, selain meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, juga akan mengurangi dampak pencemaran air tanah dan lingkungan yang timbul akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan.

Penggunaan pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia, sehingga dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi. pupuk organik merupakan penyangga biologi yang mempunyai fungsi dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga tanah dapat menyediakan hara dalam jumlah berimbang.

Kemampuan pupuk organik untuk menurunkan dosis penggunaan pupuk konvensional sekaligus mengurangi biaya pemupukan telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (kedelai, padi, jagung, dan kentang) maupun tanaman perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao, teh, dan tebu) yang diketahui selama ini sebagai pengguna utama pupuk konvensional (pupuk kimia).

Lebih lanjut, kemampuannya untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan terbukti sejalan dengan kemampuannya menurunkan dosis penggunaan pupuk kimia serta penggunaan Pestisida, Insektisida dan Herbisida yang tidak berlebihan.

Tanah mempunyai peranan penting dalam perombakan bahan organik. Cacing, serangga kecil, dan mikroorganisme seperti bakteri dan fungi yang bertanggung jawab dalam proses pembusukan, terdapat dalam tanah. Organisme tersebut bisa mendapatkan energi dari bahan organik yang telah mati dan menguraikan bahan tersebut menjadi bahan baku yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuh-tumbuhan.

Organisme tanah mengubah bahan tanaman yang sudah mati menjadi nutrisi yang berharga..Mikroorganisme membutuhkan oksigen, karena itu kalau kondisi tanah padat atau terlalu berlumpur mereka tidak bisa hidup. Dalam kondisi tanah yang terlalu padat atau berlumpur/digenangi, maka jutaan mikroorganisme di dalam tanah akan mati. Hal ini yang dierlukan adalah proses dekompusi yang baik agar tanah menjadi sehat ( Mnegandung Air, Udara dan Mineral serta Micoba tanah yang cukup)

Kematian mikroorganisme ini akan sangat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tidak ada lagi mahluk kecil yang menjalankan tugas ‘memotong’ bahan organik tanah menjadi senyawa-senyawa yang diperlukan tanaman. Suplai makanan ke tanaman jadi macet, dan tanaman tumbuh kerdil dan tidak produktif. 
Dari berbagai hal diatas kami menganjurkan penggunaan Decompuser M-8 dan Pupuk organik Cair M-8 sebagai solusinya. dan bila ada hama yang menyerang lakukan penyemprotan dengan penghalau hama Organik M-8 yang terbukti ampuh dan berwawasan Ramah Lingkungan. 

Pada dasarnya prinsip pengendalian hama dan penyakit dalam sistem pertanian organik adalah keterpaduan yang lebih menekankan aspek keseimbangan alam. Ketika agroekosistem berhasil dikelola secara seimbang, maka ongkos pengendalian menjadi lebih murah. Keseimbangan alami antara serangga hama dan musuh alami sering dikacaukan oleh penggunaan insektisida yang hanya satu macam, namun saat ini telah diproduksi Produk Penghalau Hama Organik seperti  Penghalau Hama Organik M-8 yang terbukti dapat mengusir hama seperti keong mas, lalat buah, tikus , belalang, wereng, Trip, Ulat Belitung, Kutu, Kepik dan sebagainya

Cara pengendalian hama yang dikembangkan dalam pertanian organik dengan memanfaatkan Produk Penghalau Hama Organik M-8 ,Di samping itu di lahan kebun atau sawah sebaiknya ditanam tanaman perangkap hama yang berfungsi menarik hama agar menyerang tanaman perangkap, dan menjauhi tanaman utama, sehingga kerusakan tanaman dapat dikurangi. Hama yang mengumpul dapat ditangkap untuk makanan ikan, sedangkan tanaman perangkapnya sendiri yang rusak oleh hama dapat dicabut lalu dibakar.

Tanaman penolak hama dapat melindungi tanaman di dekatnya dengan bau-bauan yang dikeluarkannya, bentuk dan warna daun atau bunga yang khas yang tidak disukai hama, sehingga hama akan menjauh dari tanaman utama.

****
Sehubungan dengan banyaknya manfaat dan dampak positif yang dapat dirasakan dari penerapan sistem pertanian organik, Departemen Pertanian dan instansi-instansi terkait lainnya sejak tahun 2000 telah memberikan perhatian yang serius terhadap pengembangan pertanian organik di Indonesia. Bahkan pada saat itu dicanangkan untuk mencapai Go Organik 2011.

Diharapkan program pertanian organik di Indonesia menjadi lebih kuat dan bisa lebih cepat mengejar ketertinggalan dari negara lain yang telah lebih dulu maju dalam sistem pertanian ini. Diharapkan Go Organik 2010 bisa benar-benar terealisir dan Indonesia bisa menjadi produsen organik terkemuka, demi anak cucu kita kelak agar enjadi generasi yang sehat.

" Dengan Menggunakan Organik M-8 Tanah Menjadi Subur, Hasil Melimaph, Petani Sehat   dan         Makmur" 
  (Team Organik M-8 Blitar, siap menjadi Garda terdepan untuk mewujudkan hal diatas) 

Sabtu, 05 Maret 2011

M-8 Decomposer Organik Cair

M8 decomposer adalah suatu bioteknologi dengan memanfaatkan agensia hayati berupa mikroorganisme yang di ambil dari tanah dan tanaman melalui teknologi kultur organisme dalam media biak cair  yang dapat membantu mempercepat dekomposisi dalam tanah .
Komposisi :
  1. Aquades
  2. Molasses
  3. Asam cuka
  4. Ekstrak tumbuh – tumbuhan.
  5. 8 Mikroorganisme yang menguntungkan ( Lactobacillus sp., Actinomycetes sp., Streptomycetes sp., Rhizobium sp., Acetobacter sp., Ectomycariza , Mould , Yeast )
Manfaat :
  1. Memperbaiki struktur tanah ,Ph tanah dan sebagainya
  2. Menekan bakteri patogen / penyakit
  3. Mempercepat proses dekomposisi
  4. Menetralisir sisa penggunaan pupuk kimia sebelumnya dan tanah
  5. Mempercepat proses pengomposan (3-5 hari)
  6. Menghasilkan unsur hara yang siap di serap tanaman
  7. Menyuburkan tanah melalui proses mikrobiologi tanah
Cara penggunaanya :
Kocok dahulu Pembuatan kompos M8
Bahan :
  1. Pupuk kandang 700 kg
  2. Sekam padi (bahan organik lain )   300 kg
  3. Bekatul   100kg
  4. M8    1liter
  5. Air (secukupnya)
Cara pembuatan :
Aduk pupuk kandang ,sekam padi, bekatul secara merata Larutkan M-8 ke dalam air secukupnya. Siramkan larutan M-8 yang sudah tercampur pada adukan pupuk kandang ,sekam , bekatul. Adonana yang di hasilkan hendaknya bila dikepal tidak keluar air dan diletakkan pada tempat yang teduh dengan ketebalan berkisar 20 cm dan ditutupi dengan karung goni Pertahankan suhu dengan temperatur 40 – 50ºC setelah 3 – 4 hari telah terbentuk kompos M-8 dan dapat dipakai sebagai pupuk organik .
Pembuatan Kompos M8 Kilat  24 Jam
Bahan :
  1. Semua jenis sersah dan sampah organik  ( jerami daun dan serbuk gegraji ) 10 bagian
  2. Kompos M8 yang sudah jadi  1 bagian
  3. Bekatul 0,5 bagian
  4. M8   40 cc
  5. Air   20 liter

Cara Pembuatan :
Larutkan M-8 kedalam air, jerami kering ( bahan apa saja yang ada ) dicampur dengan kompos yang sudah jadi dan bekatul secara merata .
Siramkan larutan kedalam adonan b secara merata dengan kandungan air mencapai 50% (bila adonan dikepal dengan tangan ,air tidak keluar dan bila kepalan dilepas maka adonan akan mekar )
Adonan digundukan diatas 5 – 20 cm , kemudiaan ditutup dengan kain goni
Pertahankan suhu pada adonan 40 – 50°C . jika suhu lebih dari 50°C bukalah karung penutupnya .pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam sekali .
Setelah 24 jam bahan telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagi pupuk organik .

Dalam aplikasinya kompos M-8 merupakan sarana transfer mikroorganisme ketanah dengan sistem pemakaian sebagai berikut :
  Untuk jenis tanaman padi ,palawija dan sayur sayuran dengan dosis 3-4 ton /ha diberikan sebelum tanam dan dilanjutkan penyemprotan dengan M-8 setelah tanam umur 3 minggu dengan interval 10   hari sekali .
  Untuk jenis tanaman tahunan dan buah buahan umur 1tahun dengan dosis 500 – 1000 g/batang (umur 1 tahun lebih menyusaikan)

M-8 Pupuk Organik Cair (POC)

Suatu upaya pemanfaatan agensia hayati berupa mikroorganisme yang di ambil dari tanah dan tanaman,melalui teknologi kultur mikroorganisme dalam media biak cair yang berwawasan lingkungan. M-8 Pupuk Organik berwujud cairan , berwarna kecoklatan dengan aroma sedap yang didalamnya berisikan ramuan rempah-rempah dan 8 (delapan species) bakteri menungun tungkan yang mempunyai kemampuan seim bang dengan mekanisme kerja yang saling menunjang.


Komposisi :
  1. Aquades
  2. Molasses
  3. Asam cuka
  4. Ekstrak tumbuh – tumbuhan.
  5. 8 species mikroorganisme yang menguntungkan :
    1. Lactobacillus sp.
    2. Actinomycetes sp.
    3. Streptomycetes sp.
    4. Rhizobium sp.
    5. Acetobacter sp.
    6. Ectomycariza
    7. Mould
    8. Yeast
Manfaat :
Pemupukan lebih efesien dan biaya lebih ekonomis. Menghasilkan produk pertanian organik berkwalitas dan terbebas dari unsur kimia. Memperbaiki struktur tanah , Ph tanah dan mengikat nitrogen udara, sehingga tanah menjadi subur alamai kembali. Mempercepat proses dekomposisi bahan-bahan organik Menekan bakteri patogen Menetralisir dan menekan bau busuk

Penggunaan M8 :
Untuk memacu percepatan pertumbuhan tanaman, campurkan 5 cc (1 sendok makan) cairan M-8 POC ke dalam 1 liter air semprotkan keseluruh bagian tanaman (interval 10 - 15 hari) Menyuburkan tanah dosis seperti diatas disemprotkan pada tanah mampu menguraikan bahan organik dan membantu pelepasan unsur hara dalam tanah (menetralkan pH)